Kamis, 21 Januari 2016

Usiaku 75 tahun tapi.....


Namaku  Marijah. Sekarang usiaku sudah 75 tahun. Itulah sebabnya mengapa sekarang semua memanggilku  Mbah Ijah.. Nggak pernah kudengar lagi panggilan bu Ijah. Bahkan anak dan suamikupun memanggilku dengan  sebutan "mbah". Pernah sekali saat di Puskesmas.  Aku dipanggil "Bu Marijah..." tapi hanya sekali itu. keika perawat yang memangilku sudah melihatku maka akhirnya dia memutuskan untuk memanggilku mbah Ijah.. ya Alhamdulillah semoga artinya sperti jarwo dosonya.. mbah bisa untuk tambah-tambah. Artinya aku masih bisa memberi manfaat untuk semua.

Tiap Senin pagi jam 8.30. aku berangkat ngaji ke masjid Ar Rahman naik sepeda.. Sepertinya sepeda ini nasibnya sama denganku sudah tua, sudah pada karaten, tidak mengkilap lagi. Tapi alhamdulillah masih bisa kugunakan untuk berangkat ngaji dan juga untuk kesawah. Jarak 5 kilo kutempuh dengan ringan,  aku masih kuat. Sering membuat ibu-ibu temenku heran.. "Simbah nyepeda kiambak tasih kiat njeh... subhanalllah.."sering kudengar itu.

Memang begitulah, kegiatannku masih banyak , setelah ngaji langsung ke sawah cari rumput untuk sapi yng kupelihara.Jadi tiap kali berangkat ngaji sepedakupun sudah siap dengan rombong besar yang akan kuisi rumput. Terkadang panen kacang atau padi. Ngangkat panenan satu karung 50 kilopun aku masih kuat. Yang sudah terasa berkurang adalah pendengaranku. Maka saat ikut dengar ceramahnya bu Fat aku cari tempat deket dengannya. meski kadang aku sok ngantuk dan juga tetap ada sebagian yang tidak ku mengerti.

Panen kacang kemaren, ku sisihkan sebagian untuk teman-teman mudaku  ini. Memang semua masih muda  seumuran anakku. tapi semua baik menerimaku bergabung untuk belajar baca Al Quran dan dengarkan tausiah dari bu Fat.  Bahkan suatu kali aku tidak masuk dua kali. maka mereka  beramai-ramai mencari rumahku. khawatir aku sakit. Padahal aku  tidak bisa masuk karena harus panen kacang dulu . Makanya kusisihkan sebagian kacang tanah hasil panenan ini  buat temen-temenku ini juga buat bu Fat. Semuga mereka senang.

Bulan ini aku jual kacang tanah ke pasar hasil panen kemaren. Empat karung  alhamdulillah bisa untuk tambah-tambah.

 Keluargaku..? mungkin itu sering jadi pertanyaan. Mungkin mereka melihat usia setuaku kini  kenapa tidak ngaso saja di rumah sambil momong cucu. Aku punya 5 anak. semua sudah mentas bisa hidup sendiri. Tinggalnya jauh semua. hanya satu yang dekat bisa ditempuh 30 menit dengan kendarsaan.  Mereka sudah punya pekerjaan mapan, punya  berkeluarga ,  cucu ku ada 10. Hanya satu anakku yang tak juga berumah tangga. teapi diapun sudah punya pekerjaan. Terkadang masih dalam angan-anganku kapan mau membka hatinya untuk berkeluarga. untuk punya istri. pernah beberapa kali dikenalkan dengan anak gadis, tapi semua tidak cocok.  
 Kebanyakan anak-anak juga memintaku untuk tinggal dengan mereka dan istirahat saja tidak usah kerja. Tapi aku merasa masih mampu untuk melakukan sesuatu. minimal kemampuanku memang cuma bertani sambil memelhara ternak. Sapi.

Suamiku.. masih ada kusebut mbah kakung masih ada. tapi mbah kakung sudah tidak kuat kesawah.  meski tidak mengidappenyakit yang berat. tetapi untuk aktivitas yang perlu tenaga besar mbah kakung tidak kuat begitu katanya. Jadi untuk urusan sawah dan ternak sepenuhnya aku yang ngurusin .Kenapa aku masih semangat mengerjakan pekerjaan yang memang tidak rigan ini. karena aku pengin naik haji.. belum lama aku punya niat naik haji. dulu angan-anganpun tidak.

Apa yang membuatku berpikiran tentang haji... Dalam usiaku yang sudah tua ini tenyata Gusti allah masih memberikan hidayah melalui cucuku yang nomer 7. masih kelas 2 SD. Dia bilang "Mbah putri mbok belajar ngaji, biar bisa baca AlQuran, kayak simbahnya temenku.  Tiap hari baca Al -Qur'an. biar masuk surga, jadi bisa punya rumah bagus diakherat  .."   itu awal aku belajar ngaji.

Ketika belajar ngaji aku sering dengar ibu-ibu cerita tentang haji, malah kalau ada anggota yang berangkat haji kami dapat oleh-oleh termasuk aku. Aku jadi tahu kalo ada banyak ibadah yang harus dikerjakan kalau kita benar-benar menjadi orang Islam. Maka selain ngaji aku juga bertanya-tanya tenang sholat. karena selama ini aku memang belum mudeng sholat. 

Sekarang ini aku sudah menjalankan sholat lima waktu. jiga sholat sunat. lail mauapun rowap. tetapi jangan pada heran kalau ternyata bacaan sholatku belum utuh bagus sepenuhnya. Alfatikhah yang pertama kali aku hapalkan dan baguskan. sekarangpun aku masih berusaha memperlengkap bacaan sholat pun surat@ pendek. Yang jelas aku benar-benar pengen mendekatkan diri pada Gusti Allah. Aku merasa tentram tiap kali sholat. \Sesungguhnya anak=anakku pun alhamdulillah semua mengerjakan sholat dan bisa mengaji. tapi  bukan aku yang mengajarkannya. kebetlan rumahku dengan sekolag Dasar Muhammadiyah. jadi disitulah mereka mengenal ajaran Islam dengan baik. 

Dengan lmu agamaku yang masih sangat sedikit ini, aku sangat bersyukur karena allah menyadarkanku akan beberapa kewajiban yang harus kupenuhi. sehingga aku berharap bisa dimasukkakn golongan hambanya yang beriman dan bertaqwa.
Banyak diluar sana sesamaku yang lebih tinggi darku. lebih banyak ilmu agama.lebih tinggi sekolah ya. lebih tinggi kawruhnya, hartanya. Tetapi Allah tidak memberinya hidayah. terbukti dengan sikapnya yang jauh dari kebenaran. sikapnya yang penuh dengan maksiat. Menipu, menyuap,memfitnah, mengadu domba...
Bahkan dengan harta yang sudah cukup melimpah banyak dari mereka yang tiada sempat tiada waktu untuk sholat apalagi untuk belajar ngaji.

Kata bu Fat belajar ilmu agama ini akan membuat kita merasa semakin ingin belajar lagi..
Dan dengan ilmuku yang sangat dangkal ini aku diberikan kesadaran untuk meaksanakan rukun Islam yang ke lima. sekarang ini sudah kupersiapkan ada tabunganku yang kemaren dari menjual sapi, insyaalallh Bulan Besar yang akan datang aku bisa menjual sapi lagi dan kata bu Fat  insyaallah cukup untuk berangkat haji. 
Aku akan berangkat sendiri karena mbah kakung tidak mau. Mbah kakung lebih suka uangnya diberikan untuk anaknya yu Ngatmi, janda anak satu yang sering dikunjungi mbah kakung. Anaknya memang ayu. paling tidak memang lebih ayu dari pada aku yang sudah garing dimakan usia. 

Tiap malam aku sholat tahajut sebisaku, aku selalu berdoa, tetes air mataku sebagai saksi kesungguhan hatiu untuk bisa berangkat haji. Semoga segera bisa terlaksana..Bismillahirahmannirahim...

Episode dua
Hari ini aku berangkat ngaji. sekalian niat cari rumput makanya sepedaku sudah terpasang rombong siap untuk diisi rumput. jam sebelas selesai. dan aku di semak oleh Mimi. Bu Fat ada acara lain harus segera pulang. jam 11.30 selesai. bu mimi juga bergegas pulang. aku minta ijin untuk pulang akhir mau nunggu sholat sekalian di masjid. ternyata sehabis dhuhur aku mencari rumput dan ternyata aku merasakan lelah dan ngantuk. maka aku putuskan kembali ke masjid untuk istirahat. kebetulan  aku cari rumput tak jauh dari masjid.
ternyata aku pusing dan mriang. lalu datang anak2 yang mau tpa dan dipanggilkan bu Mimi yang rumahnya cukup dekat dengan masjid.  akhirnya aku diantar dengan mobil polsi sepeda dan rombongku dinaikkan di bak belakang . aku di temani bu mimi ang polisi duduk di depan.. wah pasti tetanggaku pada kaget ya.. wes ben wae.. aku kesel tenan..ki,,
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar