Senin, 02 November 2009

Topeng Monyet

Panas sang surya mulai terasa menyengat kulit para pengguna jalan depan toko. Namun semua itu bukanlah halangan bagi para pencari rizeki, yang telah Allah janjikan tersebar di permukaan mayapada ini. Rizki bagi siapa saja yang mau mengupayainya dengan usaha dan doa seijinNYA.

Satu diantara berjuta umat yang sedang mengais rizki itu singgah di toko Bu Katimun. Seorang abang dengan temannya yang bernama Jeki.
"Beli korek api bu...." begitu katanya sambil mengusap peluh yang membanjir di keningnya.
"Sekali main berapa tarif bang .." tanya bu Katimun sambil memberikan korek api seharga 200 rupiah.
"Sepuluh ribu Bu..." Begitulah akhirnya emper toko itu menjadi ramai. Dengan narasi yang bagus mirip PM TOH si pendongeng dari Aceh....(ini termasuk pembaruan gaya atraksi lho...)

Kutatap sorot mata Jeki yang memberikan penghormatan padaku sebagai tuan rumah, disusul banyak atraksinya. Aku takjub, apalagi anak-anak yang mulai berkerumun. Bagiku bukan sekedar atraksinya tapi nilai persahabatan dan kerjasama antara si Abang dengan Jeki. Semangat kerja dan rasa tanggung jawabnya untuk menghidupi keluarga.

Sudah sembilan tahun dia tekuni pekerjaannya bersama Jeki Monyet yang telah sekian lama menjadi partner kerjanya. Duhai hidup memang perlu perjuangan.

Tentu saja kerja keras dan tetes keringat itu terasa lebih berharga dan membahagiakan. Dari pada mereka-mereka yang sekedar menengadahkan tangan, ataupun menjadi benalu bagi siapapun yang di dekatnya. Allah telah janjikan ampunan bagi orang yang seharian telah lelah bekerja mencari rizki.

Dengan semangat kerja keras insyaallah posisi tangan di atas akan lebih dekat dengan keberadaan kita.

Si Jeki terus beraksi, dari berdandan, berkaca, bekerja di sawah sampai belanja adalah atraksi yang sudah sejak jaman jadul dilakukan. Atraksi terbaru adalah salto seperti lumna-lumba serta ...... S h o l a t. Khusuk juga Jeki mengikuti perintah untuk sujud, sholat dan berdoa................

Selamat berjuang semoga rahmat dan barokahNYA terlimpah padamu