Senin, 02 November 2009

Topeng Monyet

Panas sang surya mulai terasa menyengat kulit para pengguna jalan depan toko. Namun semua itu bukanlah halangan bagi para pencari rizeki, yang telah Allah janjikan tersebar di permukaan mayapada ini. Rizki bagi siapa saja yang mau mengupayainya dengan usaha dan doa seijinNYA.

Satu diantara berjuta umat yang sedang mengais rizki itu singgah di toko Bu Katimun. Seorang abang dengan temannya yang bernama Jeki.
"Beli korek api bu...." begitu katanya sambil mengusap peluh yang membanjir di keningnya.
"Sekali main berapa tarif bang .." tanya bu Katimun sambil memberikan korek api seharga 200 rupiah.
"Sepuluh ribu Bu..." Begitulah akhirnya emper toko itu menjadi ramai. Dengan narasi yang bagus mirip PM TOH si pendongeng dari Aceh....(ini termasuk pembaruan gaya atraksi lho...)

Kutatap sorot mata Jeki yang memberikan penghormatan padaku sebagai tuan rumah, disusul banyak atraksinya. Aku takjub, apalagi anak-anak yang mulai berkerumun. Bagiku bukan sekedar atraksinya tapi nilai persahabatan dan kerjasama antara si Abang dengan Jeki. Semangat kerja dan rasa tanggung jawabnya untuk menghidupi keluarga.

Sudah sembilan tahun dia tekuni pekerjaannya bersama Jeki Monyet yang telah sekian lama menjadi partner kerjanya. Duhai hidup memang perlu perjuangan.

Tentu saja kerja keras dan tetes keringat itu terasa lebih berharga dan membahagiakan. Dari pada mereka-mereka yang sekedar menengadahkan tangan, ataupun menjadi benalu bagi siapapun yang di dekatnya. Allah telah janjikan ampunan bagi orang yang seharian telah lelah bekerja mencari rizki.

Dengan semangat kerja keras insyaallah posisi tangan di atas akan lebih dekat dengan keberadaan kita.

Si Jeki terus beraksi, dari berdandan, berkaca, bekerja di sawah sampai belanja adalah atraksi yang sudah sejak jaman jadul dilakukan. Atraksi terbaru adalah salto seperti lumna-lumba serta ...... S h o l a t. Khusuk juga Jeki mengikuti perintah untuk sujud, sholat dan berdoa................

Selamat berjuang semoga rahmat dan barokahNYA terlimpah padamu

Jumat, 30 Oktober 2009

Menuju Keluarga Sakinah

Siapa yang tak menginginkan memiliki keluarga sakinah? Sepertinya akan dijawab serempak sama dan kompak...SAYA PENGIN PUNYA KELUARGA SAKINAH..... ya to.......

Untuk mewujudkan cita-cita mulia itu, tentulah perlu waktu, bukan instan belaka.
Bahkan harus diupayakan jauh-jauh hari sebelum pernikahan itu dilaksanakan.
Ada beberapa hal yang bisa dijadikan titik awal menuju keluarga sakinah, yaitu :


  1. Pernikahan semata-mata karena Allah dan bertujuan ujntuk melahirkan anak2 yang sholeh.
  2. Semestinya masing2 pribadi sadar untuk memalingkan pandangan dan menjaga kemaluannya didasari pada rasa takut pada Allah semata. "Barang siapa yang telah menikah berarti telah menyempurnakan setengah dari agamanya, dan setengah lagi wujud kepatuhannya pada agama."
  3. Harus pandai memilih pasangan. Utamakan yang akhlak dan agamanya baik, meski harta dan penampilannya kurang.
  4. Harus selalu berhati-hati agar tidak melanggar perintah Allah dan taat selalu kepadaNYA.
Bagaimana setelah menikah?
  1. Harus senantiasa berbuat baik pada pasangan, saling menghormati, serta mengupayakan adanya pengertian diantara keduanya. "Yang paling baik diantara kamu adalah yang paling baik terhadap keluarganya".
  2. Hubungan kita dengan pasangan bisa mengarah pada keharmonisan, persahabatan, pembimbing dan lain-lain. tidak terbatas syahwat, keserasian dan cinta.
  3. Kita harus berpegang erat pada syariat2 Islam. Bagaimana sebagai suami dan bagaimana sebagai istri. Semua telah ada aturannya.
  4. Pendidikan anak menjadi tanggung jawab bersama.
Insyaallah........Kita kan dapatkan keluarga sakinah, ...........

Kamis, 29 Oktober 2009

Tembang Kematian si Anak Kijang

Terasa mengalun membelah kesunyian belantara
seekor anak kijang yang kesakitan
Badan kecilnya tertindih batang cempedak tua
sementara kaki yang lemah berdarah, luka
oleh duri si mawar hutan

Semalam-malam tiada yang datang
memenuhi ratap belas kasihan

Inget biyung dan bopo tersayang
Yang menangis
mengharap kepulangan si Anak Kijang
inget kakak, inget adik
pun teman maen kejar-kejaran

Tembang pilu berganti nada kebencian
Pada si Harimau Kumbang sumber petaka
Yang mengaum dan bergerak menerkamnya
Membuat si Anak Kijang lari ketakutan
Entah kemana, lari dan lari....
Tak peduli jalan yang penuh onak
tak peduli kan lelah yang melanda
dan akhirnya terjatuh dalam jurang
Yang gelap tiada terang
tiada pelita

Akhirnya..... tiada pula daya
Meski sekedar membuka mata
Tembang larapun sirna
Yang tinggal hanya tembang pilu
tembang kematiannya

Rabu, 28 Oktober 2009

Prahara Melati

Rinai hujan mengkoyak pagi
membalut hangat badan meliga
padamkan api semanagt raga

Rinai hujan mengkoyak pagi
menyiram basah lorong bumi
kikis habis debu liar mayapada

Rinai hujan mengkoyak pagi
merapuhkan keras padas coklat
hancurkan sebuah hati
melati....

Bila gempa menggoncang tegaknya
bila magma mengubur raganya
bila batu menghimpit hatinya

pun bila awan panas
mewarnai langitnya, dan bila....
udaranya adalah racun
hendak kemana lagi duhai kau
melati...

Harapan

Saat malam meh pagi

Melayang angan
memanja rasa
mengalun tembang
syair lagu kata

Kuingin indahnya
kuingin laranya

Kuaduk....

bagai tepung
kue manusia
berharap....berasa
ceria, bahagianya hati
k..e..b..a..h..a..g..i..a..a..n
hakiki

Sandal kulit dan anjing

Suatu hari temenku bertamu ke rumah klien, untuk membicarakan acara pernikahan putrinya. Dia disambut dengan ramah. Sebelum mempersilahkan masuk, siempunya rumah melirik alas kaki yang dia gunakan seraya berkata.
"Bu, sandalnya di pakai saja biar aman....." Tapi dia tidak begitu menanggapi permintaan tuan rumah. Dipikirnya rumah kinclong begini paling nyaman ya lepas sandal saja. Masa sih ada yang mau ngambil. Kan bukan tempat keramaian yang sering terjadi pencurian sandal.

Begitulah akhirnya sandal dia biarkan di teras luar. Dan tiba saat mau pulang, sudah pamitan panjang lebar, cari-cari tengok kanan kiri kok sandalnya nggak kelihatan ya...... waduh masak sih ada yang nyuri itu sandal. Yang empunya rumah tanggap dengan bingungnya dia mencari sandal.
"Lho tadi sandalnya ada di luar ya bu, waduh apa sandalnya dari kulit... " Tanya tuan rumah
"Ya bu benar memang sandal saya dari kulit, tapi sudah jelek dan murah bu, masak sih ada yang ngambil......" Jawab temenku terheran-heran.

"Begini bu, bukan orang yang nyuri sandal ibu, tapi kemungkinan anjing tetangga kami yang mengambilnya........" Begitu penjelasan tuan rumah yang membuatku semakin heran.

"Anjing tetangga kami memang aneh, dia sangat menyukai sandal yang terbuat dari kulit. Sudah sering warga di sini kehilangan sandal kulitnya. Begitupun orang yang bertamu di daerah sini. Kalau beruntung sandal itu bisa kami temukan di sekitar sini, jika tidak ya kami tidak tahu sandal itu dia bawa entah kemana......"

Tuan rumah segera mengerahkan anggota keluarga melacak keberadaan sandal itu. Alhamdulillah ternyata ditinggal oleh si penggemar sandal kulit di kebun belakang pemilik anjing.
Tetapi..... waduh....itu sandal dah kena najis dong. Anjing kok ya aneh begitu mbok ya suka steak kambing gitu mending dari pada ngerepoting orang dengan melarikan sandal kulitnya.....

Kamis, 24 September 2009

Panas

Panas terasa tiap katanya
Panas terasa tiap pandangnya
Dikala hati penuh murka
Disaat jiwa penuh angkara

Panas dirasa semua senyumnya
Panas dirasa semua sapanya
Dikala hati penuh dusta
Disaat anggan merenda muslihat

Panas di tiap raganya
Karena tersiram harta tak halal
Panas di tiap nafasnya
Karena terhirup aroma maksiat
di setiap denyut nadinya

Panas karena korupsi
Panas karena kolusi
Panas.........
Karena bergelimang harta haram
Karena ceria berkawan kebejatan
Karena riang bercengkrama dengan durjana
Durjana parlente, ganteng, ayu geboy
Duh.......panasnya udara
Karena banyak hamba.....
bermunajad selain kepadaNYA

Minggu, 30 Agustus 2009

Berjilbab yok, insyaallah tambah cakep dunia akherat....

"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa, itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat." (QS. 7 : 26)

Ayat tersebut menegaskan bahwa setiap laki-laki dan perempuan wajib menutup auratnya.

"Katakanlah kepada wanita yang beriman : "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kehormatannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya,......." (QS. 24;31)

Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud, menceritakan : ketika Asma' binti Abubakar, saudari Aisyah masuk kerumah Nabi dengan mengenakan pakaian tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, serta merta Rasullallah memalingkan mukanya seraya bersabda :

"Hai Asma' ! Jika telah tiba masa haidnya seorang wanita tidak dibenarkan menampakkan badannya kecuali ini dan ini....sambil Beliau menunjuk muka dan pergelangan tangannya."

Begitulah seruan kebenaran dari Al-Qur'an dan Hadis Rosul, bagi para wanita.
Siapakah wanita di sekeliling kita ? Ibu, Nenek, Tante, Budhe, Kakak, Adek, Ponakan, Saudara, Tetangga, Teman, Murid, Abdi,.....Semua yang mengaku dirinya muslimah. Pakailah Jilbab untuk menutup aurotmu, untuk menunaikan perintah NYA.

Adakah kau takut jilbab kan mengurangi cantikmu? Tidak anakku, tidak seperti itu saudaraku...jangan khawatirkan itu.

Jilbabmu kan memancarkan cahaya hidayah dari Nya.

Jilbab bisa menjadi upaya kita untuk lebih dekat padaNya. Jika kita mendekat, Diapun mendekat. Jika kita jauh Diapun akan menjauh. Tidakkah kau ingin Dia mendekatimu, memujimu dan memberimu hadiah yang tiada terkira di dunia dan di akherat kelak.

Adakah kau ingin sekedar memikat adam dengan kemolekanmu?
Jangan anakku, tak perlu seperti itu saudaraku. Semua itu hanya kan membuatmu kecewa. Jika kaum adam menyukai mulai suka sebatas molekmu, padahal semua itu tak kekal. Tiba saat nya kita jadi tua, keriput, ompong, kempot dan peot.

Tampil seksi adalah tujuan dunia semata. tapi jilbab adalah tujuan dunia akherat.
"Barang siapa yang akherat menjadi keinginannya, maka Allah menjadikannya kekayaan yang ada di dalam hatinya dan menghimpun perlindungannya bagi dirinya. Lalu keduniaan akan datang kepadanya, namun ia (Keduniaan) membencinya. Dan barang siapa yang keduniaan menjadi keinginannya, maka Allah menjadikan kemiskinan diantara kedua matanya, dan memisahkan perlindunganNYA dari dirinya. sementara keduniaan tak datang kepadanya, kecuali apa yang menjadi bagiannya. (HR Tirmizdi)

Rabu, 19 Agustus 2009

Persiapan Ramadhan

"Celaka dan celaka, rugi dan rugi, jika seseorang belum diampuni oleh Allah SWT sampai dengan tibanya bulan Ramadhan"

Ada beberapa hal yang mesti kita perhatikan dan kita persiapkan untuk memasuki bulan Ramadhan. Diantaranya :
  • Kebersihan Hati, merupakan syarat mutlak dalam menghadapi bulan Ramadhan. Mustahil kita dapatkan kenikmatannya tanpa kebersihan hati.
  • Membangun Rasa Bahagia Dalam Menyambut Ramadan. Karena kita tahu di bulan ini dosa-dosa akan diampuni, pahala dilipat-gandakan, jiwa-jiwa tersucikan dan doa-doa dikabulkan.
  • Memahami Keagungan Ramadhan. Ramadhan sebagai bulan Al-Qur'an, semua surga dibuka dan semua pintu neraka ditutup. Serta setan-setan dibelenggu.
  • Memahami akan Falsafah Puasa dan Falsafah Bulan Ramadhan. Puasa menuntun kita untuk bertaqwa. Jika kita belum mencapai derajat taqwa maka berarti puasa kita hanya sebatas menggugurkan kewajiban. "Siapa yang tidak meninggalkan ucapan dosa dan perbuatan dosa maka Allah SWT tidak membutuhkan dia untuk meninggalkan makan dan minum" (H R Shahih).

Keberhasilan puasa kita harus disertai dengan interaksi yang kuat dengan Al-Qur'an. Ditambah tartilnya, tambah tahfidnya, tambah tilawahnya.

Rosullallah Muhammad SAW, menghafal Al-Qur'an disemak malaikat Jibril sebelum maut menjemput, sampai dengan dua kali khatam.

Sedang Imam Syafi'i, mengkhatamkan Al-Qur'an 2 kali dalam sehari.

Bagaimana dengan kita? Marilah kita berlomba-lomba menambah amal pahala kita.

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA



Selasa, 18 Agustus 2009

Hujan Batu Ala mak Cuci

Kemaren Mak Cuci mampir di sumur tetangga, sebut saja Bu Uma. Sumur itu sering dijadikan tempat mampir dulur-dulur tani yang pulang dari sawah. Karena lokasinya memang di pinggir jalan strategis buat persinggahan. Segeer... begitu sering kudengar mereka-mereka yang mampir sekedar cuci wajah ataupun tangan kaki.

Ternyata Mak Cuci pun tertarik untuk singgah di sumur itu. Dia celupkan baju tentengannya pada ember timba sumur yang kebetulan sudah berisi air.
Diluar dugaan ternyata yang empunya rumah melihat dari beranda. Beliau tak rela mak Cuci ikutan meramaikan sumurnya. Kontan saja Bu Uma keluar rumah dan berteriak lantang. Aneka macam kosa kata pedas pahit keluar mengalir deras. Sederas air ember yang dia guyurkan ke tubuh Mak Cuci.

Ternyata mak Cuci cukup lincah. Sehingga ia lolos dari bom Flinstone.

Diakhiri dengan hujan kerikil dan hujan kata-kata panas. Orang yang melihat cuma pada geleng-geleng kepala . Tak ada yang berkeinginan melerai. Akhirnya Mak Cuci lari setelah Bu Uma teriak-teriak minta tolong. Karena kepalanya sedikit benjol terkena serangan kerikil tajam dari Mak Cuci.

Semenjak itu tiap kali Mak Cuci lewat depan rumah Bu Uma, dia selalu teriak-teriak tak karuan sambil melempar kerikil kecil ke halaman Bu Uma. Dasar mak Cuci. Suka Iseng dan cari perkara. Kalau lagi marah-marah keliatan deh kalau mak Cuci ini emang rada-rada gimana gitu.

Mungkin kita harus sedikit bersiasat untuk menghadapi orang seperti mak Cuci. Agar kita terhindar dari keributan yang sia-sia. Pada dasarnya Mak Cuci yang pada dibilang gila itu juga manusia.

Senin, 17 Agustus 2009

Wanitaku

Seorang ibu ibarat sekolah....
apabila kamu siapkan dengan baik...
berarti kamu menyiapkan satu bangsa yang harum namanya.

Begitupun kata mereka...
"Di balik keberhasilan setiap pembesar ada wanita!"

Kaum ibu adalah kaum wanita
yang kata mereka...
Wanita itu bagaikan minyak kesturi...
yang diciptakan untuk kita...
setiap kita tentu senang mencium aromanya.

Tetapi sebagian mereka berkata
dengan amarahnya

Wanita itu bagaikan setan!!!
yang diciptakan untuk kita...
dan kita ...
harus selalu berlindung kepada Allah
dari kejahatannya
dari kejahatan setan...

Minggu, 02 Agustus 2009

....kenalan tak diundang......

Kisah ini terjadi sekitar tahun 2000-an, ketika Pak Katimun sekeluarga masih tinggal di Surabaya. Barangkali banyak diantara pembaca yang juga pernah mengalaminya. Berawal dari sebuah undangan dari rekan kantor Pak Katimun. Beliau diundang pada acara syukuran khitanan . Datanglah Pak Katimun sekalian ke alamat yang tertulis dalam undangan. Setibanya di lokasi, beliau temukan keramaian orang hajatan. Untuk memastikan ditanyalah tukang becak yang nongkrong di dekat situ.

Empat pertanyaan yang diajukan cocok dengan informasi yang diterima. Alamat, nama bapak yang punya gawe, profesi istri nya yang bidan, dan acara hajatan "khitanan putranya yang klas 5 SD". Mantablah beliau. Setelah masuk ruang acara tengok kanan kiri, mana ya Bapak yang punya hajat. Kebetulan Pak Katimun dan istri belum pernah bertemu dengan nyonya rumah. Jadi beliau memang asing dengan ibu2 yang among tamu.

Selang beberapa saat tak juga ditemui Tuan rumah yang dikenalnya. Cari-cari teman kantor yang sama-sama diundangpun tak ditemukan. Waduh mulai senyum-senyumlah beliau berdua. Ngomong sana-sini seperlunya, segera mohon diri adalah keputusan yang paling pas. Sampai di tempat parkir ditanya lagi ke penjaga parkir. Ala maak... ternyata semua yang ditanyakan benar adanya kecuali Nama Tuan Rumah. Padahal perut terlanjur kenyang dan oleh-oleh juga sudah di tangan. Tentu saja amplop tanda kasih pun sudah sedari tadi masuk tempat yang telah tersedia. He...he..he...

Untung saja masih ada cadangan amplop dan cadangan isinya to yaw. Beralihlah Pak Katimun ke lokasi hajatan yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi pertama. Lagi parkir pun sudah ketemu dengan temen-temen kantornya. Dan suasana makin seru ketika Pak Katimun bertemu Tuan Rumah.....Aduh... ini baru benar-benar betul... Akhirnya ya cuma ha...ha..hi..hi..mesem-mesem. Masih ada tempat dikit buat mencicipi hidangan. Penghormatan buat Tuan rumah yang udah repot nyiapin.....lah .. yow....Alhamdulillah. tambah kenalan.....
Moga aja Pak Katimun sekalian nggak disebut kenalan tak diundang ....

Kamis, 30 Juli 2009

Anak Sholeh? Berbakti Pada Orang Tua?


Ketika anak merasa menjadi dewasa dan tua, apa yang semestinya mereka lakukan untuk bisa memenuhi sebutan anak sholeh dan berbakti pada orang tua?

Menjaga perasaan orang tua,:
Tidak membebaninya dengan bermacam masalah.
Tidak berkeluh-kesah yang menyedihkan.
Tidak berkata keras hingga melukai perasaannya.
Tak perlu banyak mendebatnya.
Menahan berita2 yang sifatnya menyedihkan.

Menyenangkan hatinya, dengan berbagai kabar gembira dalam keluarga.
Anak cucu yang sehat, sukses berkecukupan, baik akhlak moril maupun rumah tangganya.

Mengajaknya berkunjung ke teman lamanya ataupun saudara seusianya.
Mengajaknya berwisata atau sekedar jalan-jalan dan makan makanan yang disukainya.

Memberinya hadiah kejutan yang disukai atau diinginkannya.
Mengajaknya berbincang-bincang ringan mengenang masa kecil kita atau masa mudanya.

Mengumpulkan dan mengajak anak-cucu untuk menengoknya
Merawat barang kebanggaannya dengan baik
Menjaga amanah atau wasiat yang tidak menyimpang dari kebenaran agama

Bersikap mandiri dalam segi finansial,
sehingga membuatnya ringan tak terbebani
oleh tanggung jawab yang sudah dipikulnya semenjak kita masih kecil

Bersikap rukun dan saling menghormati dengan semua saudara

Meraih prestasi baik yang mampu membuatnya bangga.
tentunya tidak hanya prestasi akademik maupun karir.
tapi kesholehan dan kelurusan hati
dan kekuatan iman juga bisa digolongkan
sebagai prestasi yang insyaallah akan membuatnya bahagia.
dan dapat menjadi amal jariah untuk beliau.

Mendidik anak dengan baik sehingga menjadi cucu yang santun dan sholeh

Merawat jiwa raga dengan baik sehingga menjadi pribadi yang sehat.
betapa sedihnya mereka jika melihat kita sakit-sakitan.

Menjaga sikap dan perilaku yang baik,
sehingga akan menjadi warga masyarakat yang disegani.
nama baik kita juga pastilah akan mengangkat nama baiknya.

Bagaiman dengan kita?
Sudah berapa banyak yang telah kita lakukan untuk membahagiakannya?

Minggu, 19 Juli 2009

Aku Namakan Dia "Mak Cuci"

Pertama kali aku melihatnya lalu-lalang di depan toko. Seperti seterika deh. Paling tidak empat kali sehari dia tampak bolak-balik. Ngalor....Ngidul....Ngalor...Ngidul.. Aku berkesan dengan atribut yang selalu dia bawa. Ember kecil dengan baju basah, yang telah dicucinya di got sawah samping rumah.

Aku jadi lebih mengenalnya ketika suatu saat dia singgah di tokoku.
"Heh...minta shampok..."begitu kata yang pertama kali aku dengar. Dengan ekspresi wajah yang senyum-senyum malu, membuatku tak mampu untuk menolak. Kasihan... satu shampo saset sudah ditangannya. Aku beri dia yang paling murah dan jarang laku,tapi enggak kadaluwarso lah yaw...he..he aku pikir dia ndak perlu-perlu amat dengan shampo itu.

Jika kuperhatikan, wajahnya lumayan manis lho. Kira-kira usia 30 sampai 35 tahun, dia bicara dengan bahasa Indonesia yang rada-rada medok jawa barat. Kulitnya sedikit gelap karena sinar matahari. Tampak dekil. tapi ndak dekil-dekil amat. Yang pasti dia tidak menyebarkan aroma badan yang menyengat kayak seorang tunawisma yang sering singgah di rumah kakakku...bisa langsung pusing dan mabuklah tiap orang yang di dekatnya.

Jelas saja Mak Cuci nggak bau, lha wong dia rajin mandi di got sebelah, dan shampoonya bisa tiga kali seminggu. Tapi aku heran, rambutnya yang sebagian sudah memutih itu... kok ya masih tampak kaku, "NJEGRAK" mirip Tina Turner deh. Itulah kenapa orang yang melihatnya langsung menyebut dia orang gila.
. Karena rambutnya terlihat tidak terurus seperti kebanyakan mereka yang disebut gila dan berkeliaran di jalan. Itulah dunia, isinya sangat beraneka warna. Bersyukurlah kita yang diberi rahmat akal sehat dan penghidupan yang layak.

Lain waktu Mak Cuci datang ke tokoku. " Heh....minta sabun colek ..." begitulah dia memanggilku ataupun Budhe yang menemaniku di toko. Pernah aku tegur supaya panggil kami Bu apa Mbak gitu..biar enak didengernya. Tapi ya dasar Mak Cuci..ya cuma senyum-senyum wae. Dan keesokan hari ya masih saja kudengar..Heh...Heh...Heh...Dia senang sekali waktu aku beri sabun cuci yang harga Rp 500.

Begitulah dia. Hobi cuci baju dan cuci rambut...kemana-mana bawa ember isi baju cucian..makanya aku namakan dia "Mak Cuci".

Senin, 15 Juni 2009

Keutamaan Doa


Pada suatu hari Ibrohim bin Adham berjalan di pasar Bashrah, lalu berdatangan orang banyak kepadanya sambil bertanya tentang firman Allah : 'Ud'uuni astajib lakum" artinya: berdoalah kamu niscaya Aku perkenankan doamu.

Sedangkan kami tetap berdoa kepadaNya namun ia tidak memperkenankan doa kami. Maka Ibrohim bin Adham menjawab: Hatimu telah mati, kamu telah tahu Allah itu ada tetapi kamu tidak melaksanankan haq-Nya.

Kamu telah membaca kitab Allah tetapi kamu tidak mengamalkan apa yang ada padanya.
Kamu telah mengetahui bahwa iblis itu musuhmu tetapi masih mengikutinya.
Kamu mengakui cinta kepada Rosul, tetapi meninggalkan jejak dan sunahnya.
Kamu mengakui cinta (masuk) surga, tetapi kamu belum beramal untuknya.
Kamu mengakui takut neraka, tetapi kamu belum berhenti berbuat dosa.
Kamu mengakui bahwa mati itu benar (akan ditemui), tetapi kamu belum bersiap untuk menghadapinya.
Kamu suka mencari-cari cacat orang lain, tetapi kamu menyembunyikan cacat dirimu sendiri.
Kamu makan rizki dari Allah, tetapi kamu tidak mau berterimakasih kepadaNya.
Kamu menguburkan orang-orang mati, tetapi kamu tidak mau mengambil ibarat daripadanya. (Syaqiq Al Balkhi)

Kamis, 14 Mei 2009

Pemilu Oh…Pemilu…(9 April 2009)

Bagaimana Seharusnya Kita Memahami Sebuah Kemenangan

Berita pasca pemilu semakin marak oleh munculnya berbagai kasus dari para caleg yang gagal terpilih. Diantaranya ada beberapa yang meninggal karena serangan jantung, ada pula yang stroke dan masuk rumah sakit. Ada beberapa yang depresi berat sehingga mereka harus menjalani terapi kejiwaan.

Kenapa hal itu terjadi?
Jelas semua itu bersumber dari kekecewaan yang teramat besar . Karena apa, karena dari hasil pengamatan, kebanyakan mereka telah menghabiskan beratus-ratus juta, bahkan habis-habisan dengan seluruh asset yang dimilikinya.

Ada pula yang mempermalukan diri dengan mengambil kembali semua karpet yang semula sudah diwakafkan di beberapa masjid. Sementara yang lain meminta kembali buku tabungan yang semula sudah diberikan pada banyak warga. Itu menunjukkan bahwa apa yang semula dia lakukan bukan dilandasi oleh hati yang ikhlas.

Sementara caleg yang lain menganiaya warga yang dianggapnya berkhianat, karena sudah menerima pemberiannya tapi tidak pula memilihnya. Di wilayah lain caleg mengusir warga yang sudah bertahun-tahun tinggal di tanah miliknya. Rasa persaudaran dan keikhlasan untuk membantu sesama, yang sudah bertahun-tahun terbina sirna seiring dengan gagalnya sebagai anggota legislatif.

Ada pula yang berbuat konyol dengan mendatangi KPU setempat dan berusaha meminta tambahan suara pada KPU, apa tidak janggal kelakuan seperti itu? Seperti orang awam yang tidak tahu peraturan dan perundangan. Atau memang ada sebagian mereka yang memang kapasitas pendidikan dan pengetahuannnya tergolong minim ya ?

Ada yang berkasus dengan pihak hotel, menolak tagihan hotel yang kemaren hari digunakan untuk kampanye. Caleg yang lain menolak tagihan dari percetakan yang telah banyak mencetak atribut kampanye. Tidakkah hal itu menunjukkan kapasitas moral yang kurang matang. Dan tentu saja kejadian tersebut tidak mencerminkan sosok yang kelak akan jadi panutan, yang akan mewakili suara rakyat.

Yang paling parah adalah yang mengakiri hidupnya dengan gantung diri. Sungguh ironis. Akhidah merekapun tergadai dan hilang terlepas hanya karena gagal menjadi anggota legislative.
Mengapa fenomena tersebut bisa terjadi?

Menurut fitrahnya, manusia pasti menginginkan kemenangan. Yang kuat iman maka mereka akan berusaha meraih kemenangan dengan usaha yang halal dan diridhoi.
Sementara mereka yang tidak kuat iman, cenderung menempuh cara-cara yang menyimpang dari ketentuan agama.

Misal dalam proses pemilu tahun ini, yang tampak begitu marak. Tidak saja oleh banyaknya partai tapi juga oleh berbagai cara yang diprogramkan oleh tiap caleg agar memperoleh suara yang banyak. Dari memberi janji untuk memberikan pekerjaan, memberikan modal, janji membuatkan sarana sekolah, sarana ibadah dan banyak janji maupun pemberian yang kesemuanya bernilai suap.

Intinya mereka menghalalkan segala cara. Sementara dari segi non fisik mereka pergi ke paranormal, ataupun ahli spiritual guna memperoleh berkah ataupun jimat untuk kesuksesan. Tidakkah mereka tahu betapa besarnya dosa orang yang melakukan syirik.
Belum dengan taktik kuno, membuat gossip , berita yang tidak nyata yang bisa menjurus ke arah fitnah.
Tanpa mereka sadari , sesungguhnya mereka telah kalah sebelum bertanding. Karena mereka melakukan cara-cara yang tidak positif dan tidak jujur .

Kekalahan yang pertama adalah kekalahan melawan syetan yang bersemayam dalam hatinya. Adakah diantara mereka yang tidak terkalahkan oleh syetan? Tentu ada. Yaitu mereka yang melakukan segalanya dengan ikhlas. Karena rasa ikhlas ini menutup peluang bagi syetan untuk mengalahkan kita.
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang lebih baik dari setan. Jadi sesungguhnya masing-masing kita memiliki power untuk menang dari syetan.
Bagaimana orang yang ikhlas di era pemilu ini?

Adapun Imam Hambali mendefinisikan kemenangan adalah sebagai berikut:
-Tetap adanya kebenaran dalam hati kita, maka yang menang adalah yang berhasil menanamkan kebenaran dalam hatinya. Yang lebih utama adalah kemenangan di sisi Allah.

Sementara kalah didefinisikan sebagai berikut :
-Keadaan tercerabutnya kebenaran dalam hati kita.
-Tercerabutnya amanah atau kepercayaan dalam hati
-Tercerabutnya kejujuran dalam hati.

Dalam keadaan panik, ataupun terobsesi untuk menang, maka seseorang yang tidak kuat iman akan mudah melakukan tindakan yang terlarang oleh agama, mudah tergoda untuk keluar dari jalur kebenaran.. Bisa pula mereka mencari-cara yang tidak positif.

Menang didefinisikan pula sebagai :
- Tetap bisa menampilkan keikhlasan dalam beramal, karena orientasinya hanya Allah semata. Ibarat petani yang menanam padi , tapi besar kemungkinan akan tumbuh pula tanaman lain ataupun hewan lain yang turut berkembang biak di sawahnya. Hal itu diibaratkan sebagai buah ikhlas.

Kadar pertolongan Allah tergantung ataupun setara dengan kadar keikhlasan seseorang.Semakin sempurna nilai ikhlasnya semakin sempurna pula pertolongan yang Allah berikan. Jika keikhlasan kurang maka pertolongan Allah pun kurang sempurna.

- Menang berarti selalu beramal sholeh
- Menang juga berarti mampu menjaga ukhuwah, dan mengedepankan
K H U S N U D H O N
.

Sabtu, 09 Mei 2009

Panen Benih Gelombang Cinta


Wave of Love alias Gelombang Cinta, karena pinggir daunnya yang memang berlekuk-lekuk menggelombang indah. Setelah empat tahun mengikuti pertumbuhannya, dari diameter daun 10 cm sampai sekarang 1 meter. Akhirnya kusaksikan tongkol bunganya yang membesar dan semakin besar, kurang lebih diameter 3,5 cm panjang 15 cm.
Hampir 6 bulan tongkol itu bertengger diantara daunnya yang kian melebar. Sampai akhirnya bakal bijinya kian memerah. Suatu pagi kulihat biji merah menyala itu sudah bermunculan dari tongkolnya.
Wuaduh….Subhanallah….Allah Akbar…..indah banget. Bagi yang sudah pernah melihat pasti nggak ada istimewanya lagi. Tapi bagiku, yang baru sekali ini melihat,..wah. top markotop deh. Akhirnya aku panen butir-butir buahnya. Ada sekitar 210 buah, tiap buah rata-rata berisi 2 biji.
Sekarang harga biji maupun tanaman bunganya tak mahal lagi sih…tapi tetap bisa jadi amal jariyah lho….

Jumat, 17 April 2009

Kalau dua lampu menyala......

Bu Umi tampak merenung sepeninggal suaminya. Angannya menerawang jauh pada perjalanan panjang yang harus ia tempuh. Belum ada gambaran bagaimana harus memulai usaha mencari nafkah, untuk menyambung hidup bersama tiga anaknya yang masih kecil. Ia belum tahu apa kiranya yang bisa dikerjakan, karena selama ini ia bergantung sepenuhnya pada penghasilan suami.

Kisah di atas hanyalah salah satu contoh yang bisa ditemukan di sekeliling kita. Banyak kaum ibu yang belum berkeinginan memanfaatkan sumberdaya yang dimilikinya, untuk menambah penghasilan keluarga. Akibatnya muncul penyesalan di kemudian hari. Haruskah menunggu situasi yang menjepit untuk memulai aktivitas, memanfaatkan waktu dan potensi yang kita miliki, untuk mempunyai penghasilan sendiri? Menurut Purdi E. Chandra, "Ibarat sebuah rumah, kalau dua lampu menyala semua maka tentu saja rumah tersebut akan menjadi lebih terang".

Ada beberapa faktor yang membuat beberapa kaum ibu bergantung sepenuhnya pada suami dibidang finansial :

pertama : Suami tidak mengijinkan istri untuk bekerja, dalam kategori pendapatan suami memang sudah sangat mencukupi, atau karena takut istri menjadi lalai dalam menjalankan fitrahnya sebagai ibu dan istri.

kedua : Ada sebagian ibu yang sudah merasa super sibuk dengan aktivitasnya mengurus rumah tangga, sehingga tidak ada waktu lagi yang tersisa untuk menjalankan suatu usaha.

ketiga ; Sebagian ibu sudah mempunyai keinginan dan niat untuk memiliki usaha yang bermanfaat. Tetapi belum menemukan ide yang pas, atau justru sudah terlalu banyak ide tetapi tidak juga direalisasikan. Angan-angan melulu.

Menurut pendapat Purdi E. Chandra, "Untuk jadi pengusaha butuh keberanian untuk memulainya. Cobalah Anda lebih berani, tidak hanya sekedar ide-ide saja. Sekalipun ide usahanya bagus, tapi kalau tidak dijalani, ya sama saja keinginan untuk berwira usaha itu hanya akan jadi mimpi belaka."

Bagaimana dengan anda ?

Kamis, 16 April 2009

Mutiara Kata

  • Keadilan itu syurga orang yang dizalimi dan neraka bagi orang yang bersifat zalim, (Umar Al-Khatab ra)
  • Agama adalah buat kehidupan di akhirat dan harta buat kehidupan di dunia. Di dunia orang yang tidak berharta merasa susah hati tetapi di akhirat orang yang tidak beragama merasa lebih sengsara (Abu Bakar ra)
  • Orang akan tetap menjadi ahli ilmu yang sejati selama mana dia masih menuntutnya. Tetapi apabila pada suatu hari dia berkata aku sudah pintar, maka sesungguhnya dia sudah menjadi bodoh dengan sendirinya.
  • Jangan mengeluh hanya karena tidak punya sepatu...sebelum melihat orang lain tak punya kaki....
  • Manusia akan berasa kaya kalau hatinya juga kaya. Yang menyenangkan hati ialah keyakinan mencukupkan yang sedikit. Hitunglah apa yang anda miliki, jangan menghitung hal-hal yang anda tidak punyai.
  • Mengaku kekurangan diri adalah tangga kesempurnaan budi, keberanian yang luar biasa itu adalah berusaha terus mengisi kekurangan.
  • Orang yang tidak mempunyai kesopanan, berarti agamanya, imannya dan tauhidnya belum memberkas di dalam jiwanya.
  • Racun dunia obatnya zuhud. Racun harta obatnya zakat. Racun kata-kata yang sia-sia obatnya zikir. Racun Umur obatnya taat. Racun cinta obatnya menikah.
  • Iman itu ibarat air laut yang kadangkala pasang dan kadangkala surut. Oleh itu, berusahalah supaya iman senantiasa bertambah.
  • Perkataan yang lemah lembut dan ikhlas itu, melembutkan hati yang lebih keras daripada batu besar. Dan perkataan yang kasar itu mengasarkan hati yang lebih lembut daripada sutera.
  • Orang yang menunjukkan kebaikan pada diri kita adalah sahabat yang baik. Dan orang yang menunjukkan kesalahan pada kita adalah sahabat yang lebih baik. Sahabat yang lebih baik kadang tak kita suka.
  • (Dipetik dari Mutiara Amaly Volume 31)