Rabu, 16 Februari 2011

Semangat Penari Tua

Sebelumnya mohon maaf ya mak, jika kutulis judul dengan julukan penari tua. Bukan maksud hati untuk mengecilkan keberadaanmu. Begitulah adanya, ketika toko bu Katimun sedang sunyi, emang jamnya lebih enak buat tiduran di rumah, karena panas terik sang mentari. Akan tetapi dari balik etalase toko, terlihat sosok ibu sedikit mungil tapi nampak energik.

Begitu menarik kehadirannya. Meski hanya sekejap mata kita melihat, pastilah kta dapat
menangkap sosoknya. Karena baju yang dia kenakan begitu menarik. Kostum tari kesatria lengkap dengan topi ala Raden Arjuna, warna merah orange dengan rumbai-rumbai di kanan kiri. Meriah banget...ditambah bedak sedikit tebal.

Biasanya make up gini mah bikin wajah jadi tambah ayu imut..tapi ku lihat tak begitu adanya dengan ibu penari ini. sepertinya dia pun tak banyak mengharap agar terlihat cantik. Yang penting..... ada rejeki singgah ditangannya.

Ternyata ibu kita ini bukan hendak menari, tetapi dia memainkan sebuah alat musik. Gender kecil yang biasa dimainkan anakku yang masih TK. Terdengar alunan lagu gambang suling dengan nada melodi lumayan jelas tertangkap telinga kita. Akhirnya uang logam entah berapa yang baru saja dia terima dari lia, anak tetangga depan toko.

Dia beranjak dari rumah lia menuju ke arah toko . Gender kecil itu di ikat di boncengan belakang sepeda ontanya dan mengikatnya dengan seutas tali. Segera dia beranjak setelah jalan sepi dari laju motor yang selalu lalu lalang. Kembali kudengar lagu gambang suling dari musik yang dia mainkan.

Begitulah panggung sandiwara ini. Ada yang mudah mendapatkan rejeki, ada yang begitu susah untuk meraihnya meski hanya sedikit. yang lebih penting, kita harus tahu ada rejeki halal, toyib dan barokah. Namun ada pula rejeki haram. Keduanya sama-sama berkeliaran di sekitar kita. Seberapa kuatnya hati kita untuk teguh di jalan lurus dengan rejeki halal. dan bila hati sudah dikuasai nafsu dunia, maka lahirlah penipu, pencuri dan koruptor........

Jumat, 11 Februari 2011

Benar apa Salah ya....

Judul itu bukan ulangan "ping-pingan" seperti jaman dulu lho ya. Kalau jawaban benar di silang B, kalau jawaban salah di silang S. Bukan lah yaw.... tapi ada miripnya emang,karena ini menyangkut benar tidaknya praduga akan beberapa modus orang untuk mencari uang dengan cara yang tidak halal dan toyibah. Kalau dugaan itu benar berarti mereka memang cuma ngibul doang. tapi kalau salah berarti mereka emang sodara kita yang membutuhkan uluran tangan.

Suatau kali , kehabisan bensin
baopak bapak istrinya sakit mau operasi, jual tanah pupuk
Bapak-bapak cari sumbangan untuk spp yang n
ibu-ibu menggendong anaknya bawa beberapa setelan daster dan sandal, bilang dikasih orang untuk bayar pengobatan anaknya
bapak-bapak katanya tukang becak bawa daftar sumbangan katanye buat temennya yang lagi berobat karena stroke
dua bapak bawa daftar dan piagam untuk sumbangan khitanan massal
Bapak setengah baya , badan keker pasti beli sesuatu dengan uang sedikit yang kurang dari harga yang harus di bayar

Minggu, 06 Februari 2011

Kembang Wijayakusuma

Nama latinnya : Ephiphyllum anguliger. Termaqsuk jenis tanaman kaktus, divisi Anthophita, bangsa Opuntiales . kelas Dicotiledoneae.

Tanaman ini termasuk mudah di kembang biakkan, cukup dengan stek daun maupun batang. Batang yang sekilas kecil lemah "ora mitayani" namun dia mampu menghadirkan empat, lima, bahkan sampai dua puluh bunga unik cantik yang lumayan besar. (padahal bunga itu cuma kutanam dalam ember plastik hitam, yang biasanya digunakan untuk menimba air di sumur lho. Tidak mekar bareng sih. empat tahap, tiap malam ada yang mekar...uapik tenan...

Bunga yang cukup besar, setara dengan bunga teratai. Banyak khalayak yang belum pernah bahkan asing dengan keberadaan bunga ini. Karena keunikannya yang mekar cuma pada malam larut dan menjelang pagi sudah menguncup layu dan gugur.Jadinya pada tak banyak yang menyempatkan diri nungguin mekarnya sang bunga unik ini.

Dalam pewayangan bunga ini merupakan salah satu senjata pusaka Raja Dwarawati yang tak lain adalah Prabu Kresna alias Jlitheng (begitu adiknya Sembadra sering memanggilnya.

Fotonya entar ya