Terasa mengalun membelah kesunyian belantara
seekor anak kijang yang kesakitan
Badan kecilnya tertindih batang cempedak tua
sementara kaki yang lemah berdarah, luka
oleh duri si mawar hutan
Semalam-malam tiada yang datang
memenuhi ratap belas kasihan
Inget biyung dan bopo tersayang
Yang menangis
mengharap kepulangan si Anak Kijang
inget kakak, inget adik
pun teman maen kejar-kejaran
Tembang pilu berganti nada kebencian
Pada si Harimau Kumbang sumber petaka
Yang mengaum dan bergerak menerkamnya
Membuat si Anak Kijang lari ketakutan
Entah kemana, lari dan lari....
Tak peduli jalan yang penuh onak
tak peduli kan lelah yang melanda
dan akhirnya terjatuh dalam jurang
Yang gelap tiada terang
tiada pelita
Akhirnya..... tiada pula daya
Meski sekedar membuka mata
Tembang larapun sirna
Yang tinggal hanya tembang pilu
tembang kematiannya
seekor anak kijang yang kesakitan
Badan kecilnya tertindih batang cempedak tua
sementara kaki yang lemah berdarah, luka
oleh duri si mawar hutan
Semalam-malam tiada yang datang
memenuhi ratap belas kasihan
Inget biyung dan bopo tersayang
Yang menangis
mengharap kepulangan si Anak Kijang
inget kakak, inget adik
pun teman maen kejar-kejaran
Tembang pilu berganti nada kebencian
Pada si Harimau Kumbang sumber petaka
Yang mengaum dan bergerak menerkamnya
Membuat si Anak Kijang lari ketakutan
Entah kemana, lari dan lari....
Tak peduli jalan yang penuh onak
tak peduli kan lelah yang melanda
dan akhirnya terjatuh dalam jurang
Yang gelap tiada terang
tiada pelita
Akhirnya..... tiada pula daya
Meski sekedar membuka mata
Tembang larapun sirna
Yang tinggal hanya tembang pilu
tembang kematiannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar