Selasa, 26 September 2017

Bertanam cabai di pekarangan rumah


Prinsip memanfaatkan lahan kosong , ataupun meningkatkan nilai lahan yang tidak tersentuh nilai ekonomi. Salah satunya pekarang rumah. Apalagi di pedesaan, teramat banyak tanah pekarangan yang kosong belum diberdayakan.

 Ada beberapa pilihan. Pertama tanah pekarangan diolah sebagai lahan bercocok tanam. Kedua tanah dimanfaatkan sebagai sarana berternak. Ketiga tanah di jadikan area usaha perdagangan .

Pilihan pertama cenderung lebih praktis untuk di coba. Ide pemanfaatan pekarangan sudah sejak jaman jadul  diangkat ketengah masyarakat. 

Itulah yang  dulu kita sebut dengan  warung hidup dan apotek hidup. Meskipun target masih sebatas memenuhi kebutuhan rumah . 
Sebenarnya dengan sedikit ilmu untuk lebih memaksimalkan usaha dan hasil , pekarangan yang semula tak bernilai ekonomi bisa berubah menjadi potensial dan produktif. Pekarangan yang semua kering , gersang bisa kita sulap menjadi segar , rimbun hijau ,  asri dan penuh manfaat.

Dari beberapa pengamatan dan survei . invormasi mengarah pada tanaman cabai sebagai pilihan untuk dikembangkan di tanah pekarangan rumah .

Mengenal cabai
Ada banyak spesies tanaman cabai. kurang lebih ada 20 jenis.Namun secara umum dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu cabai besar (Capsicum annuum) dan cabai kecil /rawit (Capsicum frustecens).
Ternyata cabai punya nama khas untuk tiap daerah,  lada/lado/campli  (Sumatra), lombok, cabhi (Jawa dan Madura), tabia (Bali), sabia/hili (Nusa Tenggara), rica/lada /malita (Sulawesi)

 Cabai besar ada beberapa macam
 Cabai merah, Cabai hijau, Cabai dieng/gondol, Cabai keriting dan Paprika

to be cont.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar