Minggu, 30 Agustus 2009

Berjilbab yok, insyaallah tambah cakep dunia akherat....

"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa, itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat." (QS. 7 : 26)

Ayat tersebut menegaskan bahwa setiap laki-laki dan perempuan wajib menutup auratnya.

"Katakanlah kepada wanita yang beriman : "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kehormatannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya,......." (QS. 24;31)

Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud, menceritakan : ketika Asma' binti Abubakar, saudari Aisyah masuk kerumah Nabi dengan mengenakan pakaian tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, serta merta Rasullallah memalingkan mukanya seraya bersabda :

"Hai Asma' ! Jika telah tiba masa haidnya seorang wanita tidak dibenarkan menampakkan badannya kecuali ini dan ini....sambil Beliau menunjuk muka dan pergelangan tangannya."

Begitulah seruan kebenaran dari Al-Qur'an dan Hadis Rosul, bagi para wanita.
Siapakah wanita di sekeliling kita ? Ibu, Nenek, Tante, Budhe, Kakak, Adek, Ponakan, Saudara, Tetangga, Teman, Murid, Abdi,.....Semua yang mengaku dirinya muslimah. Pakailah Jilbab untuk menutup aurotmu, untuk menunaikan perintah NYA.

Adakah kau takut jilbab kan mengurangi cantikmu? Tidak anakku, tidak seperti itu saudaraku...jangan khawatirkan itu.

Jilbabmu kan memancarkan cahaya hidayah dari Nya.

Jilbab bisa menjadi upaya kita untuk lebih dekat padaNya. Jika kita mendekat, Diapun mendekat. Jika kita jauh Diapun akan menjauh. Tidakkah kau ingin Dia mendekatimu, memujimu dan memberimu hadiah yang tiada terkira di dunia dan di akherat kelak.

Adakah kau ingin sekedar memikat adam dengan kemolekanmu?
Jangan anakku, tak perlu seperti itu saudaraku. Semua itu hanya kan membuatmu kecewa. Jika kaum adam menyukai mulai suka sebatas molekmu, padahal semua itu tak kekal. Tiba saat nya kita jadi tua, keriput, ompong, kempot dan peot.

Tampil seksi adalah tujuan dunia semata. tapi jilbab adalah tujuan dunia akherat.
"Barang siapa yang akherat menjadi keinginannya, maka Allah menjadikannya kekayaan yang ada di dalam hatinya dan menghimpun perlindungannya bagi dirinya. Lalu keduniaan akan datang kepadanya, namun ia (Keduniaan) membencinya. Dan barang siapa yang keduniaan menjadi keinginannya, maka Allah menjadikan kemiskinan diantara kedua matanya, dan memisahkan perlindunganNYA dari dirinya. sementara keduniaan tak datang kepadanya, kecuali apa yang menjadi bagiannya. (HR Tirmizdi)

Rabu, 19 Agustus 2009

Persiapan Ramadhan

"Celaka dan celaka, rugi dan rugi, jika seseorang belum diampuni oleh Allah SWT sampai dengan tibanya bulan Ramadhan"

Ada beberapa hal yang mesti kita perhatikan dan kita persiapkan untuk memasuki bulan Ramadhan. Diantaranya :
  • Kebersihan Hati, merupakan syarat mutlak dalam menghadapi bulan Ramadhan. Mustahil kita dapatkan kenikmatannya tanpa kebersihan hati.
  • Membangun Rasa Bahagia Dalam Menyambut Ramadan. Karena kita tahu di bulan ini dosa-dosa akan diampuni, pahala dilipat-gandakan, jiwa-jiwa tersucikan dan doa-doa dikabulkan.
  • Memahami Keagungan Ramadhan. Ramadhan sebagai bulan Al-Qur'an, semua surga dibuka dan semua pintu neraka ditutup. Serta setan-setan dibelenggu.
  • Memahami akan Falsafah Puasa dan Falsafah Bulan Ramadhan. Puasa menuntun kita untuk bertaqwa. Jika kita belum mencapai derajat taqwa maka berarti puasa kita hanya sebatas menggugurkan kewajiban. "Siapa yang tidak meninggalkan ucapan dosa dan perbuatan dosa maka Allah SWT tidak membutuhkan dia untuk meninggalkan makan dan minum" (H R Shahih).

Keberhasilan puasa kita harus disertai dengan interaksi yang kuat dengan Al-Qur'an. Ditambah tartilnya, tambah tahfidnya, tambah tilawahnya.

Rosullallah Muhammad SAW, menghafal Al-Qur'an disemak malaikat Jibril sebelum maut menjemput, sampai dengan dua kali khatam.

Sedang Imam Syafi'i, mengkhatamkan Al-Qur'an 2 kali dalam sehari.

Bagaimana dengan kita? Marilah kita berlomba-lomba menambah amal pahala kita.

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA



Selasa, 18 Agustus 2009

Hujan Batu Ala mak Cuci

Kemaren Mak Cuci mampir di sumur tetangga, sebut saja Bu Uma. Sumur itu sering dijadikan tempat mampir dulur-dulur tani yang pulang dari sawah. Karena lokasinya memang di pinggir jalan strategis buat persinggahan. Segeer... begitu sering kudengar mereka-mereka yang mampir sekedar cuci wajah ataupun tangan kaki.

Ternyata Mak Cuci pun tertarik untuk singgah di sumur itu. Dia celupkan baju tentengannya pada ember timba sumur yang kebetulan sudah berisi air.
Diluar dugaan ternyata yang empunya rumah melihat dari beranda. Beliau tak rela mak Cuci ikutan meramaikan sumurnya. Kontan saja Bu Uma keluar rumah dan berteriak lantang. Aneka macam kosa kata pedas pahit keluar mengalir deras. Sederas air ember yang dia guyurkan ke tubuh Mak Cuci.

Ternyata mak Cuci cukup lincah. Sehingga ia lolos dari bom Flinstone.

Diakhiri dengan hujan kerikil dan hujan kata-kata panas. Orang yang melihat cuma pada geleng-geleng kepala . Tak ada yang berkeinginan melerai. Akhirnya Mak Cuci lari setelah Bu Uma teriak-teriak minta tolong. Karena kepalanya sedikit benjol terkena serangan kerikil tajam dari Mak Cuci.

Semenjak itu tiap kali Mak Cuci lewat depan rumah Bu Uma, dia selalu teriak-teriak tak karuan sambil melempar kerikil kecil ke halaman Bu Uma. Dasar mak Cuci. Suka Iseng dan cari perkara. Kalau lagi marah-marah keliatan deh kalau mak Cuci ini emang rada-rada gimana gitu.

Mungkin kita harus sedikit bersiasat untuk menghadapi orang seperti mak Cuci. Agar kita terhindar dari keributan yang sia-sia. Pada dasarnya Mak Cuci yang pada dibilang gila itu juga manusia.

Senin, 17 Agustus 2009

Wanitaku

Seorang ibu ibarat sekolah....
apabila kamu siapkan dengan baik...
berarti kamu menyiapkan satu bangsa yang harum namanya.

Begitupun kata mereka...
"Di balik keberhasilan setiap pembesar ada wanita!"

Kaum ibu adalah kaum wanita
yang kata mereka...
Wanita itu bagaikan minyak kesturi...
yang diciptakan untuk kita...
setiap kita tentu senang mencium aromanya.

Tetapi sebagian mereka berkata
dengan amarahnya

Wanita itu bagaikan setan!!!
yang diciptakan untuk kita...
dan kita ...
harus selalu berlindung kepada Allah
dari kejahatannya
dari kejahatan setan...

Minggu, 02 Agustus 2009

....kenalan tak diundang......

Kisah ini terjadi sekitar tahun 2000-an, ketika Pak Katimun sekeluarga masih tinggal di Surabaya. Barangkali banyak diantara pembaca yang juga pernah mengalaminya. Berawal dari sebuah undangan dari rekan kantor Pak Katimun. Beliau diundang pada acara syukuran khitanan . Datanglah Pak Katimun sekalian ke alamat yang tertulis dalam undangan. Setibanya di lokasi, beliau temukan keramaian orang hajatan. Untuk memastikan ditanyalah tukang becak yang nongkrong di dekat situ.

Empat pertanyaan yang diajukan cocok dengan informasi yang diterima. Alamat, nama bapak yang punya gawe, profesi istri nya yang bidan, dan acara hajatan "khitanan putranya yang klas 5 SD". Mantablah beliau. Setelah masuk ruang acara tengok kanan kiri, mana ya Bapak yang punya hajat. Kebetulan Pak Katimun dan istri belum pernah bertemu dengan nyonya rumah. Jadi beliau memang asing dengan ibu2 yang among tamu.

Selang beberapa saat tak juga ditemui Tuan rumah yang dikenalnya. Cari-cari teman kantor yang sama-sama diundangpun tak ditemukan. Waduh mulai senyum-senyumlah beliau berdua. Ngomong sana-sini seperlunya, segera mohon diri adalah keputusan yang paling pas. Sampai di tempat parkir ditanya lagi ke penjaga parkir. Ala maak... ternyata semua yang ditanyakan benar adanya kecuali Nama Tuan Rumah. Padahal perut terlanjur kenyang dan oleh-oleh juga sudah di tangan. Tentu saja amplop tanda kasih pun sudah sedari tadi masuk tempat yang telah tersedia. He...he..he...

Untung saja masih ada cadangan amplop dan cadangan isinya to yaw. Beralihlah Pak Katimun ke lokasi hajatan yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi pertama. Lagi parkir pun sudah ketemu dengan temen-temen kantornya. Dan suasana makin seru ketika Pak Katimun bertemu Tuan Rumah.....Aduh... ini baru benar-benar betul... Akhirnya ya cuma ha...ha..hi..hi..mesem-mesem. Masih ada tempat dikit buat mencicipi hidangan. Penghormatan buat Tuan rumah yang udah repot nyiapin.....lah .. yow....Alhamdulillah. tambah kenalan.....
Moga aja Pak Katimun sekalian nggak disebut kenalan tak diundang ....